Beranda | Artikel
Khutbah Singkat Tentang Sabar dan Ridha dengan Takdir Allah
Rabu, 2 Januari 2019

Khutbah Singkat Tentang Sabar dan Ridha dengan Takdir Allah ini merupakan rekaman khutbah Jum’at yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. di Masjid Al-Barkah, Komplek Rodja, Kp. Tengah, Cileungsi, Bogor. Pada Jum’at, 15 Rabbi’ul Awwal 1440 H / 23 November 2018.

Khutbah Pertama – Khutbah Singkat Tentang Sabar dan Ridha dengan Takdir Allah

إنَّ الـحَمْدَ لِلّٰهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه
قال الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّـهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
وقال تعالى، يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّـهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّـهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ، فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا ، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ

Ummatal Islam,

Sesungguhnya diantara perkara yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta kepada Allah yaitu minta agar hati kita ridha menerima ketentuan dan takdir yang Allah berikan kepada kita. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu berdo’a:

وَأَسْأَلُكَ الرِّضَا بَعْدَ الْقَضَاءِ

Dan aku mohon kepada Engkau ya Allah ridha setelah ketentuan takdir yang Engkau berikan” (HR. An-Nasa’i dan Ahmad)

Ketika hati kita ridha, ketika hati kita ikhlas menerima semua ketentuan Allah subhanahu wa ta’ala kepada kita, ketika kita sakit kita ridha, ketika kita ditimpa musibah kita pun ridha dan kita berharap pahala di sisi Allah subhanahu wa ta’ala dan kita senantiasa memohon keridhaanNya, disaat itulah Allah akan berikan kepada kita berbagai macam kenikmatan yang tidak bisa digantikan dengan apapun juga. Kenikmatan itu berupa dada yang lapang, kenikmatan itu berupa kesabaran menghadapi ujian dan cobaan, kenikmatan itu berupa kita menjadi hamba-hamba yang tegar, yang kuat menghadapi berbagai macam ujian. Karena hati kita ridha menerima ketentuan yang Allah berikan kepada kita. Oleh karena itulah, Allah ta’ala berfirman:

مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَمَن يُؤْمِن بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ ۚ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ (11)

Tidak ada satupun musibah yang menimpa kecuali dengan izin Allah dan siapa yang beriman kepada Allah yaitu ia sabar menghadapi takdir, ia ridha terhadap takdir, ia pun berusaha untuk sabar, Allah pasti berikan Hidayah ke dalam hatinya” (QS. At-Taghabun[64]: 11)

Maka orang yang senantiasa berusaha untuk ridha dengan takdir yang Allah berikan kepadanya, akan diberikan oleh Allah hidayah. Hidayah untuk senantiasa sabar, hidayah untuk senantiasa Istiqamah diatas agamanya, dan ini kenikmatan yang luar biasa yang tidak akan pernah kita dapati dalam kehidupan dunia yang lebih baik darinya.

Ummatal Islam,

Tidak mungkin kita ridha atau dengan ketentuan Allah, kecuali apabila kita yakin dengan seyakin-yakinnya bahwasanya Allah tidak akan pernah dzalim kepada hamba-hambaNya. Allah subhanahu wa ta’ala memberikan keputusan-keputusan kepada hamba dengan keilmuanNya yang luar biasa sempurna, yang terkadang kita tidak diberikan ilmunya oleh Allah subhanahu wa ta’ala tentang hikmah-hikmah dibalik musibah yang menerpa. Tapi ketika kita yakin bahwasannya Allah ilmuNya meliputi segala sesuatu, bahwasannya Allah Maha Adil, bahwasannya Allah tidak pernah dzalim kepada hamba-hambaNya, maka kita yakin bahwa semua ketentuan Allah itu pasti adil. Tidak mungkin Allah mendzalimi hambaNya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ ۖ

Sesungguhnya Allah tidak menzalimi seseorang sekecil apapun juga…” (QS. An-Nisa’ [4] : 40)

Allah juga berfirman:

…وَمَا ظَلَمَهُمُ اللَّهُ وَلَٰكِن كَانُوا أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ (33)

“…Allah tidak mendzalimi mereka akan tetapi merekalah yang berbuat dzalim” (QS. An-Nahl [16]: 33)

Ummatan Islam, karena sesungguhnya Allah tak akan pernah berbuat dzalim kepada hamba-hambaNya. Allah telah mengharamkan atas dirinya kedzaliman. Dimana disebutkan dalam hadits Qudsi, Allah ta’ala berfirman:

يَا عِبَادِي إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي ، وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا ، فَلَا تَظَالَمُوا

Wahai hamba-hambaku, sesungguhnya Aku mengharamkan kedzaliman atas diriku dan aku jadikan itu sebagai sesuatu yang haram diantara kalian, maka janganlah kalian saling berbuat dzalim.” (HR. Muslim)

Ketika kita yakin bahwa semua yang Allah berikan kepada kita adalah adalah kebaikan untuk diri kita. Karena sesungguhnya hakikat musibah yang menimpa berupa sakit ataupun musibah yang lain adalah menggugurkan dosa dan mengangkat derajat, dan terkadang menghindarkan kita dari suatu marabaha yang lain yang lebih besar, hanya Allah yang Maha Tahu, maka disaat itu kita akan ridha dengan ketentuan Allah, kita akan sabar menghadapi takdir yang Allah berikan kepada kita. Dan itulah jiwa yang akan tenang, jiwa yang akan senantiasa diberikan oleh Allah subhanahu wa ta’ala ketundukan dan kepatuhan, jiwa yang akan diberikan oleh Allah subhanahu wa ta’ala kelapangan. Maka disaat itulah manusia akan beristirahat hatinya.

Berbeda dengan orang yang tidak ridha dengan takdir Allah, ia tidak ridha dan ketentuan Allah subhanahu wa ta’ala, ia akan menjadi hamba-hamba yang menentang Allah, dia akan menjadi hamba-hamba yang bersu’udzan kepada Allah, dia akan menjadi hamba-hamba yang tidak akan pernah ridha dengan ketentuan Allah subhanahu wa ta’ala dan menuduh bahwa Allah tidak adil, menuduh bahwa Allah dzalim. Menuduh dengan keilmuan dia yang sangat rendah. Dia menganggap bahwasanya Allah tidak berbuat adil pada dirinya.

Padahal sebetulnya manusia lah yang tidak paham. Manusia hanyalah diberikan oleh Allah sedikit keilmuan saja. Allah berfirman:

…وَمَا أُوتِيتُم مِّنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا (85)

“tidaklah kalian diberikan ilmu kecuali sedikit saja” (QS. Al-Isra’ [17]: 85)

Ummatal Islam,

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta kepada Allah:

وَأَسْأَلُكَ الرِّضَا بَعْدَ الْقَضَاءِ

Dan aku mohon kepada Engkau ya Allah ridha setelah ketentuan takdir yang Engkau berikan” (HR. An-Nasa’i dan Ahmad)

Karena memang Subhanallah, hati yang ridha dengan ketentuan Allah subhanahu wa ta’ala adalah hati orang yang beriman. Hati orang yang tunduk kepada Allah dan yakin kepada Allah, hati yang senantiasa berbaik sangka kepada Rabbnya, hati yang betul-betul dipenuhi dengan keyakinan kepada Allah.

Sehingga orang yang hidupnya paling tentram dan tenang adalah orang yang paling ridha dengan ketentuan yang Allah berikan kepadanya.

أقول قولي هذا واستغفر الله لي ولكم

Khutbah Kedua – Khutbah Singkat Tentang Sabar dan Ridha dengan Takdir Allah

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، نبينا محمد و آله وصحبه ومن والاه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنَّ محمّداً عبده ورسولهُ

Ummatal Islam,

Orang yang hatinya ridha dengan ketentuan Allah, diberikan oleh Allah jiwa yang qana’ah, yang merasa puas dengan apa yang Allah berikan kepadanya. Ini adalah kebahagiaan yang merupakan perkara yang Allah berikan kepada hamba. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللهُ بِمَا آتَاهُ

Sungguh telah beruntung orang yang masuk islam. Diberi rizqi yang cukup dan merasa cukup dengan apa yang Allah berikan kepadanya.” (HR. Muslim)

Disaat hatinya qana’ah akan menjadi orang yang kaya raya hatinya. Imam Syafi’i berkata:

إِذَا مَا كُنْتَ ذَا قَلْبٍ قَنُوع

فَأَنْتَ وَمَالِكُ الدُّنْيَا سَوَاء

“Apabila kamu memiliki hati yang qana’ah (yang merasa puas dengan Ya Allah berikan kepada kamu) maka kamu dan para raja dunia itu setara.”

Berbeda dengan halnya orang-orang yang tidak diberikan oleh Allah qana’ah di hatinya, ia selalu merasa kurang, padahal telah diberikan harta yang banyak. Akan tetapi ia tidak ridha. Ia selalu melihat yang lebih, ia selalu menginginkan yang lebih, sehingga akhirnya ia tidak ridha dengan ketentuan yang Allah berikan kepadanya. Sehingga ia merasa hatinya fakir, miskin, karena ia telah menginginkan kehidupan dunia. Maka disaat itu, bagaimana jiwa seperti ini akan tentram hidupnya? Sementara ia terus bersu’udzan kepada Rabbnya? Bagaimana hati seperti ini akan menjadi hati yang beriman kepada Allah? Sementara ia menganggap bahwasanya Allah tidak berbuat adil pada dirinya.

Oleh karena itulah, penting sekali kita memohon kepada Allah agar Allah berikan kepada kita keridhaan terhadap takdir dan ketentuan yang Allah berikan kepada kita.

إِنَّ اللَّـهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا ﴿٥٦﴾

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ
إنك سَمِيعٌ قَرِيبٌ مُجِيبُ الدَّعوَات، فَيَا قَاضِيَ الحَاجَات
اللهُمَّ تَقَبَّل اَعْمَالُنَا يَارَبَّ العَالَمِين
اللهُمَّ وَتُبْ عَلَيْنَا اِنَّكَ اَنْتَ التَّوابُ الرَّحِيم
اللهُمَّ الرِّضَا بَعْدَ الْقَضَاءِ
اللهُمَّ اِنَّا نَسْاَلُكَ الجَنَّه وَنَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّار
اللهُمَّ آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عباد الله:

إِنَّ اللَّـهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ ﴿٩٠﴾
فَاذْكُرُوا الله العَظِيْمَ يَذْكُرْكُم، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُم، ولذِكرُ الله أكبَر.

Dengarkan dan Download Khutbah Singkat Tentang Sabar dan Ridha dengan Takdir Allah


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/45630-khutbah-singkat-tentang-sabar-dan-ridha-dengan-takdir-allah/